Kamis, 16 Februari 2012

PERS HARUS NETRAL


Sebenarnya apa yang diinginkan oleh Pers, keharmonisan atau keributan. Ini merupakan tanda tanya bagi kita, sebenarnya arah Pers itu kemana, dan tujuannya apa, dan liputan apa yang seharusnya di rekrut/tampung dan kelayakan untuk di publikasi.
Jangan asal mempublikasi info/berita, yang ada terjadi pertumpahan darah sesama, jangan demi uang saudarapun kita korbankan, di mana letak kasih sayang kita kepada sesama, ingat DAMAI ITU INDAH, sudah cukup darah yang mengalir di tanah Air Tetcinta ini, jangan ada lagi saling adu domba, kita bukan bintang yang ada di dalam hutang yang berkuasa dengan kekuatan masing-masing, siapa yang kuat dia yang menang (Hukum Rimba) kita ini mahluk Ciptaan-Nya yang diberikan satu derajat yang tinggi yaitu “AKAL”, Kalau ini tidak digunakan ini sama saja dengan Binatang.
Coba ciptakan suatu perubahan yang bisa mensejahterakan rakyat tercinta, berikan pemahaman yang bermanfaat kepada masyarakat, yang mendidik serta memberi wawasan baru dan luas kepada kalangan masyarakat.
Buka Cakrawala kepada Elemen masyrakat, jangan berikan pola pikir yang buram kepada mereka ( masyarakat ), jangan kelabui mereka dengan sandiwara kalian, pada hakikatnya kalian mencari keuntungan pribadi dari tetesan darah mereka.
Ini bukan Diskriminasi kepada sebuah kalangan tertentu, ini merupan Realita yang Terjadi di lapangan yang mana Kelayakan Berita-berita yang di berikan kepada semua kalangaan atau Berbagai Elemen tidak Efektif, yang mana Bahasa dan Info yang di Publikasi kepada Publik tidak Sesuai dengan keadaan lingkungan dan tempatnya.
Harapan saya kepada Pers/Media, agar dapat merubah pola yang kurang baik menjadi lebih baik, sehingga tidak ada rasa saling hancur menghacurkan antar sesama, dan tidak ada rasa cenburu sosial antara sesama dan berbagai kalangan elemen, agar terciptanya rasa saling melindungi dan menyayangi antar sesama ( Bineka Tunggal Ika ).
Jangan Menganggap diri kalian paling Benar, sehingga kalian menulis apa saja yang kalian suka di dalam media, jangan hanya saja pandai mencari kesalahan dan kekurangan orang lain, tetapi kasalahan kalian sendiri kalian tutup-tutupi, jangan kambing hitamkan Sosialisme dan HAM ( Hak Asasi Manusia ).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar