INFO



Perang Timur Tengah Menghambat Minyak Ke Indonesia

JAKARTA -  Harga minyak Indonesia bisa terpengaruh oleh kisruh yang terjadi di Timur Tengah. Ancaman Iran untuk memblokade Selat Hormuz di Teluk Persia mulai bisa mendongkrak Indonesian Crude Price (ICP) dan menghambat pasokan impor minyak.

Menurut Director of Center for Petroleum & Energy Economic Studies, Kurtubi, jika ancaman Iran tersebut terealisasi diperkirakan dalam hitungan jam harga minyak dunia akan naik hingga US$ 20 per barel. "Dalam tiga hari bisa menyentuh US$ 150 per barel," katanya, hari ini.

Kurtubi memperkirakan pasokan minyak yang didistribusikan dari Timur Tengah ke seluruh dunia mencapai 18 juta barel per hari. Dampaknya bagi Indonesia cukup signifikan karena kawasan itu memasok 1,8 juta barel cocktail tiap bulan untuk diolah di Kilang Cilacap Pertamina. "Akibatnya produksi bahan bakar bisa terganggu," ujarnya.

Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Widjajono Partowidagdo, mengakui pemerintah juga khawatir atas ancaman Iran ini. Saat ini ICP yang berada di kisaran US$ 110,7 barel per hari bisa naik tajam. "Tapi kami masih belum memperhitungkan tingkat kenaikan harganya," katanya.

Namun kenaikan harga minyak, menurut Widjajono, bisa menjadi momen penting untuk mendesak pengalihan bahan bakar ke gas. Kenaikan harga minyak yang berdampak pada subsidi bisa jadi pertimbangan bersama antara pemerintah dan anggota Dewan Perwakilan Rakyat untuk menentukan langkah kebijakan pengendalian konsumsi bahan bakar bersubsidi.



WASPADA

Tidak ada komentar:

Posting Komentar